Jakarta - Warga Palu, Sulawesi Tengah, memiliki gaya mudik tersendiri. Beberapa motor diletakkan berjejer di belakang bus.
Seorang pembaca detikcom, Basri mengatakan, gaya mudik seperti itu lumrah terjadi di Palu. Menurutnya, saat tidak Lebaran pun warga biasa menitipkan motor mereka dengan bus.
"Mengikat motor di belakang bus kalau di Palu lumrah. Jangankan musim mudik, di luar itu mereka biasa melakukannya," ujar Basri, warga Palu, Sabtu (11/7/2015).
Basri mengabadikan foto gaya mudik di Palu tersebut pada Jumat (10/7/2015) pagi di Terminal Mamboro Palu. Keberangkatan bus dari Palu ke Banjai dan memakan waktu sekitar 24 jam. Dia mengatakan, motor yang diikatkan berjejer di belakang bus itu tidak mendapatkan larangan dari Dishub setempat.
Motor dijejer ke atas di sebuah tempat seperti rak dari kayu. Motor diletakkan di rak tersebut dan diikat dengan sebuah tali.
Menurut Basri, warga Palu biasa mengikat motornya di belakang bus sebab bila membawa motor tersebut berjarak jauh dan berkelok. Meskipun mereka sudah tahu bila jasa penitipan motor itu sangat berisiko.
"Beberapa pernah kecelakaan tapi tidak pernah banyak jatuh korban," kata Basri.
Seorang pembaca detikcom, Basri mengatakan, gaya mudik seperti itu lumrah terjadi di Palu. Menurutnya, saat tidak Lebaran pun warga biasa menitipkan motor mereka dengan bus.
"Mengikat motor di belakang bus kalau di Palu lumrah. Jangankan musim mudik, di luar itu mereka biasa melakukannya," ujar Basri, warga Palu, Sabtu (11/7/2015).
Basri mengabadikan foto gaya mudik di Palu tersebut pada Jumat (10/7/2015) pagi di Terminal Mamboro Palu. Keberangkatan bus dari Palu ke Banjai dan memakan waktu sekitar 24 jam. Dia mengatakan, motor yang diikatkan berjejer di belakang bus itu tidak mendapatkan larangan dari Dishub setempat.
Motor dijejer ke atas di sebuah tempat seperti rak dari kayu. Motor diletakkan di rak tersebut dan diikat dengan sebuah tali.
Menurut Basri, warga Palu biasa mengikat motornya di belakang bus sebab bila membawa motor tersebut berjarak jauh dan berkelok. Meskipun mereka sudah tahu bila jasa penitipan motor itu sangat berisiko.
"Beberapa pernah kecelakaan tapi tidak pernah banyak jatuh korban," kata Basri.