Jakarta - Seorang anak dianiaya ibu kandungnya diduga dengan cara menggoreskan gergaji ke tangan si anak. Anak laki-laki tersebut sudah dibawa ke rumah aman milik Kementerian Sosial.
Kasus ini berawal saat sang anak, GT (12) kabur dari rumah dan ditampung oleh ibu teman mainnya, AT. Setelah 2 hari, AT bersama LSM FNOCommunity melaporkan mengenai kasus penganiayaan tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
KPAI pun langsung berkoordinasi dengan Kemensos untuk menyelamatkan sang anak. Kini GT sudah berada di safe house yang berada di bilangan Jakarta Timur itu selama 4 hari belakangan.
"Memang betul ada anak yang dirujuk di safe house," ujar Ketua rumah aman tempat GT tinggal, Ike Mustika saat detikcom datang ke safe house tersebut, Jumat (3/7/2015).
Menurut Ike, GT memang memiliki bekas-bekas luka di sekujur tubuhnya. Namun ia belum bisa memastikan apakah bekas luka di tubuh anak berpawakan tinggi itu adalah akibat dari penganiyaan sang ibu yang menurut KPAI berinisial LSR (47).
"Memang ada bekas-bekas luka tapi kami belum berani memberi pernyataan itu karena korban ibunya karena kami belum tahu yang sebelum-sebelumnya. Dia di sini baru 4 hari, masuk tanggal 30 Juni," kata Ike.
"Untuk kejelasan bekas luka lebih baik minta penjelasan dari polres karena kami tidak memiliki kapasitas untuk itu," sambungnya.
Dari pantauan sekilas di safe house, GT terlihat ceria. Anak dengan tinggi berkisar 160 cm terlihat cukup terawat dan rapi. Hanya saja memang ada parut bekas luka di tangan dan di bagian wajah sampai leher.
"Ada beberapa luka baru tapi kebanyakan luka lama. Tapi kami belum bisa pastikan dari mana asalnya," tutur Ike.
Kondisi GT pun saat ini sudah mulai membaik. Sementara kasus penganiayaan tersebut sudah ditangani oleh Polres Jakarta Selatan.
"Kalau kami hanya rehabilitasi dan memberikan perlindungan (untuk GT)," kata Ike.